[BOOK REVIEW] Cinta Kemarin by Dila Putri

Judul Buku : Cinta Kemarin
Penulis : Dila Putri
Editor : eNHa
Proofreader : Gita Romadhona
Penata Letak : Nopianto Ricaesar
Desain Sampul : Jeffri Fernando
ISBN : 978-979-780-468-8
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2012


Aku tidak dapat berhenti menatapnya. Sementara goresan-goresan kuas terus menyapu permukaan kanvas yang kasar. Detail demi detail. Perlahan. Aku ingin membuat lukisan ini sempurna, sesempurna setiap potret diriku yang ia ambil menggunakan berbagai jenis kamera yang ia miliki. Yang diabadikan di setiap ruang. Juga ruang di hatinya. (hal. 3)

Danisa. Perempuan 23 tahun yang berprofesi sebagai guru TK dan penerjemah lepas di kantor kakaknya itu telah menjalani hubungan dengan Bimo selama 2 tahun. Namun, ia merasa hubungannya dengan lelaki itu begitu hambar. Tanpa ada bumbu pertengkaran apapun. Membuat Danisa merasa ragu apakah Bimo serius menjalani hubungan dengannya atau tidak. Sementara Bimo adalah seorang jurnalis yang super sibuk.

Suatu hari Danisa diperkenalkan kepada Aryo, sahabat Bimo yang satu-satunya berprofesi sebagai pelukis di sebuah pameran. Ia begitu penasaran dengan Aryo setelah melihat lukisan perempuan hamil yang diketahui adalah mantan istri Aryo. Sejak saat itu, Bimo selalu menitipkan dirinya pada Aryo ketika lelaki itu sedang sibuk dengan pekerjaannya. Dan kesempatan itu membuat mereka berdua semakin akrab. Karena keduanya sama-sama menyukai lukisan meski Danisa lebih menyukai dunia fotografi, dan terlebih Aryo telah memiliki galerinya sendiri.

Konflik dimulai ketika Bimo dipindahtugaskan ke Nottingham, Inggris. Awalnya Danisa merasa shock. Tetapi ia berusaha untuk terus mendukung setiap langkah yang diambil oleh kekasihnya. Saat itulah hubungannya menjadi semakin dekat dekat dengan Aryo. Ia sering mengunjungi galeri milik Aryo, dan mengajak lelaki itu ke pernikahan kakaknya. Danis tidak menyadari bahwa selama di Nottingham, Bimo selalu memantau keadan kekasihnya juga teman-temannya. Yang membuat Bimo harus pulang sebentar ke Indonesia lalu mengajak Danisa ke Nottingham, dan menyuruh Aryo untuk menjauhi Danisa.

Membaca novel ini membuatku mengerti tentang bagaimana hasil suatu hubungan diperoleh dari proses yang kita jalani dalam membangun hubungan tersebut.

Proses. Seharusnya hal itulah yang lebih dinilai dan yang seharusnya menentukan bagus atau tidaknya suatu hasil. (hal. 13)

Pertama kali melihat cover novel ini, aku tidak berkomentar apapun. Judulnya-lah yang membuatku penasaran. Cinta Kemarin. Membuatku ingin sekali membacanya sampai akhir. Dari awal cerita, konflik, klimaks, hingga ending terasa seperti mengalir. Apalagi gaya bercerita sang penulis yang menurutku 'amazing'. Terlihat sekali bahwa mbak Dila Putri memang memiliki jiwa seni yang tinggi. Ia juga bisa memberikan penilaian terhadap lukisan karya Muchlis Sardjana melalui dialog tokoh Aryo.

"Bergelut dengan dekorasi yang bermula illustratif menjadi simbolik. Seperti ada pesan lain dibalik lukisan ini."
"Saya suka jenis lukisan seperti ini, pemahaman luas. Tidak bisa dilihat secara kasatmata." (hal. 58)

Namun, menurutku novel ini juga memiliki kelemahan. yaitu para pemeran pembantu yang hadirnya tidak terlalu penting dalam cerita ini. Contohnya Kalin -sahabat sekaligus pemilik kos tempat tinggal Danisa, dan Erik -sahabat Bimo yang lain. Walaupun tokoh Kalin digambarkan senang melemparkan guyonan untuk Danisa.

"Jangan sering-sering. Similarty brings two people together sometimes." (hal. 60)

Dan untuk Bimo, meski telah dikhianati oleh Danisa, ia adalah laki-laki yang paling mencintai -bahkan terlalu mencintai Danisa.

"Aku bersumpah, jika aku bertemu kamu lagi di dimensi lain, secuil pun tidak akan kuizinkan orang lain menyentuhmu!" (hal. 178)

Tiga setengah bintang untuk Cinta Kemarin.

***

"Terlalu mudah untuk menemukanmu." (hal. 208)

You May Also Like

0 komentar

About Me